Your cart is currently empty!
Perkembangan Ekonomi Kreatif di Banda Aceh
Pengertian Ekonomi Kreatif
Ekonomi Kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya. Seiring berjalannya waktu, perkembangan ekonomi sampai pada taraf ekonomi kreatif setelah beberapa waktu sebelumnya, dunia dihadapi dengan konsep ekonomi informasi yang mana informasi menjadi hal yang utama dalam pengembangan ekonomi.
Namun istilah ini benar-benar mulai terangkat pada tahun 1997 ketika Department of Culture, Media, and Sport (DCMS) United Kingdom mendirikan Creative Industries Task Force. Definisi Industri Kreatif menurut DCMS Creative Industries Task Force (1998):
“Creative Industries as those industries which have their origin in individual creativity, skill & talent, and which have a potential for wealth and job creation through the generation and exploitation of intellectual property and content.”
Definisi Industri Kreatif di Indonesia seperti yang tertulis dalam Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional 2009-2015 (2008) adalah:
“Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.“
Dapat disimpulkan bahwa Ekonomi Kreatif dalam hubungannya dengan Industri Kreatif adalah kegiatan ekonomi yang mencakup industri dengan kreativitas sumber daya manusia sebagai aset utama untuk menciptakan nilai tambah ekonomi.
Mengapa Ekonomi Kreatif Perlu Dikembangkan?
- Ekonomi Kreatif Berkontribusi Terhadap Perekonomian Nasional
- Ekonomi Kreatif Mengangkat Citra dan Identitas Bangsa Indonesia
- Ekonomi Kreatif Berbasis Sumber Daya Terbarukan
- Ekonomi Kreatif Sektor Berbasis Kreativitas yang Mendorong Inovasi
- Ekonomi Kreatif Melestarikan Budaya Indonesia dan Meningkatkan Toleransi Sosial
Perkembangan Ekonomi Kreatif Di Indonesia
Dimulai pada tahun 2006 di mana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia. Proses pengembangan ini diwujudkan pertama kali dengan pembentukan Indonesian Design Power oleh Departemen Perdagangan untuk membantu pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Pada tahun 2007 dilakukan peluncuran Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif Indonesia 2007 pada Trade Expo Indonesia.
Pada tahun 2008, dilakukan peluncuran Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 dan Cetak Biru Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif Indonesia. Selain itu, dilakukan pencanangan tahun Indonesia Kreatif 2009.
Untuk mewujudkan Indonesia Kreatif, tahun 2009 diadakan Pekan Produk Kreatif dan Pameran Ekonomi Kreatif yang berlangsung setiap tahunnya.
Perkembangan Ekonomi Kreatif Di Banda Aceh
Penandatanganan MoU antara Pemerintah Aceh dan Bekraf
Pemerintah Aceh dan Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) menandatangani MoU atau Nota Kesepahaman tentang Pelaksanaan Pengembangan Program Ekonomi Kreatif Untuk Mendukung Pembangunan di Aceh pada acara Focus Group Discussion Ekonomi Perumusan Kerja Sama Quadro Helik di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Jumat (26/8/2016)
“Hari ini kita pantas bergembira, karena Pemerintah pusat telah menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan usaha ekonomi kreatif di Aceh sebagaimana tertuang dalam kesepakatan antara Pemerintah Aceh dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yang ditandatangani hari ini,” kata Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah dalam sambutannya dibacakan Staf Gubernur Aceh Bidang Keistimewaaan dan Sumber Daya Manusia, Ir Helvizar.
Helvizar mengatakan, Ekonomi kreatif merupakan bidang usaha yang banyak berkembang di masyarakat sebagai sumber ekonomi berbasis sumber daya manusia. Sektor tersebut, kata Helvizar perlu mendapat perhatian, karena selain meningkatakn pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja juga sarat dengan nilai seni dan budaya. Khusus untuk Aceh, sektor ekonomi kreatif juga menujukkan perkembangan yang sangat menggembirakan.
“Sudah banyak karya kreatif masyarakat Aceh yang masuk pasar nasional, seperti batik tenun, aneka motif bordir, mukena, dompet, tas dan sebagainya,” kata Helvizar,
Berbagai jenis kerajinan tangan lanjutnya juga sangat banyak di Aceh, seperti kerajinan rotan, anyaman tikar, berbagai karya dari batok kelapa dan lainnya. Tidak ketinggalan aneka kuliner, seperti Mie Aceh, keumamah, asam keueung, timpan, keukarah, bolu eungkot dan sebagainya.
Dalam bidang seni, karya seni dari Aceh sudah banyak yang mendunia, seperti tari saman yang telah mendapat pengakuan dari UNESCO, selain itu ada Tari seudati, tari ranub lampuan, rapa’i geleng, didong dan berbagai seni lainnya yang banyak mengundang decak kagum dunia
“Perlu upaya untuk pengembangan dan peningkatan agar karya kreatif masyarakat Aceh semakin Maju, FGD ini kita harap mampu merumuskan langkah pengembangan untuk meningkatkan usaha ekonomi kreatif di Aceh,” ujar Helvizar.
Sementara itu, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Ricky Joseph Pesik menyampaikan bahwa Badan Ekonomi kreatif merupakan lembaga baru yang dibentuk oleh Pemerintah dengan tiga sasaran strategis yaitu, meningkatkan domestik Bruto, jumlah tenaga kerja, dan nilai ekspor ekonomi kreatif.
“Salah satu tahapan dalam mengupayakan kerjasama pengembangan ekonomi kreatif daerah dilakukan melalui tiga C, connect, collaborate, commerce, atau keterhubungan, kolaborasi dan komersialisasi semua pemangku kepentingan mulai dari tingkat lokal hingga nasional,” kata Ricky.
Penggelaran Seminar Ekonomi Kreatif dan UMKM
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh, Jumat (17/11/2017) mengelar seminar ekonomi kreatif dan UMKM yang bertajuk ‘Kria Banda Aceh Gemilang’. Selain seminar yang berlangsung di Aula Balai Kota ini, juga diadakan pameran yang dipusatkan di Taman Bustanul Salatin, Banda Aceh, Jumat-Minggu (17-19/11).
Walikota Banda Aceh H Aminullah Usman SE.Ak MM dalam sambutannya yang dibacakan oleh sekdakota Ir Bahagia, Dipl.SE mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam melaksanakan kegiatan yang sangat bermanfaat, sebagai bentuk untuk meningkatkan wawasan serta inovasi kreatif bagi para pelaku usaha kreatif khususnya di Kota Banda Aceh.
“Suatu kehormatan juga bagi kami Kota Banda Aceh yang sudah ditunjuk sertakan sebagai tuan rumah kegiatan ini. Penghargaan dan apresiasi yang tinggi juga disampaikan kepada narasumber pada kegiatan ini,” katanya seraya menambahkan bahwa dipercayai ekonomi kreatif nantinya akan menjadi salah satu pilar perekonomian Indonesia di masa mendatang.
Kota Banda Aceh saat ini memiliki jumlah pengguna internet yang banyak, dibuktikan dengan kedai dan warung kopi di Kota Banda Aceh saat ini, hampir seluruhnya memiliki fasilitas internet/wifi, sehingga memudahkan para pelaku usaha kreatif untuk melakukan kegiatan dan promosi usahanya dalam beragam kreativitas yang dimiliki.
Pada kegiatan ini, selain membahas tentang teknologi dalam pengembangan produk ekonomi kreatif, juga dibahas mengenai pengembangan produk kuliner melalui teknologi pangan, entrepreneurship, peningkatan penjualan produk ekonomi kreatif melalui digital marketing, meningkatkan penjualan produk ekonomi kreatif melalui digital marketing, packaging produk, dan inovasi dalam pengembangan desain produk ekonomi kreatif.
Walikota berharap, agar nantinya setelah seminar ini akan menghasilkan satu gampong di Banda Aceh yang melahirkan satu inovasi satu industri kreatif atau satu UMKM yang lebih dikenal yaitu One Village One Product (OVOP) yang memiliki keunikan tersendiri dan terorganisir dengan baik, sehingga nantinya akan meningkatkan pendapatan masyarakat di gampongnya.
Walikota juga berharap kepada Bekraf untuk dapat terus menyelenggarakan kegiatan seperti ini, agar menambah wawasan para pelaku usaha, demi menciptakan daya saing yang tinggi yang pada akhirnya akan sangat bermanfaat bagi kemajuan bersama di segala bidang. “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bekraf yang sudah memilih Kota Banda Aceh sebagai tuan rumah kegiatan seminar dan pameran yang di selenggarakan di Taman Bustanus Salatin Kota Banda Aceh,” imbuhnya.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber seperti Wawan Rusiawan, Helmi Yahya, Dhinny Anjung Sari, Slamet Aji Pamungkas, Dwi Purnomo, Firstman, Anton Dwinanto dan Dwinita Larasati. (Rd/Kbna)
Referensi:
http://aceh.tribunnews.com/2016/08/27/aceh-dan-pusat-teken-mou-pengembangan-ekonomi-kreatif
https://acehprov.go.id/news/read/2017/11/17/4786/bekraf-gelar-seminar-ekonomi-kreatif-dan-umkm.html
http://teropongaceh.com/bekraf-akan-gelar-bigger-2017-untuk-pengusaha-kreatif-di-banda-aceh/
https://diskominfo.acehprov.go.id
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_kreatif
http://indonesiakreatif.bekraf.go.id/ikpro/programs/apa-itu-ekonomi-kreatif/
https://kominfo.go.id/content/detail/5277/ekonomi-kreatif-adalah-pilar-perekonomian-masa-depan/0/berita
Leave a Reply