Your cart is currently empty!
Tantangan di Masa Depan Menurut Pendiri Alibaba Group, Jack Ma.
Jack Ma, Sang pendiri Alibaba Group ini lahir di Hangzhou, Zhejiang, Tiongkok pada tanggal 10 September 1964. Saat Ini beliau telah berusia 53 tahun. Jack Ma adalah seorang pebisnis yang berasal dari negara Tirai Bambu, Tiongkok dan merupakan salah satu pendiri perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok dan dirinya dinobatkan menjadi salah satu milyarder Tiongkok.
Pada satu kesempatan Jack Ma menceritakan tentang kisahnya sebelum ia sukses menjadi milyader seperti sekarang ini. Ia mengatakan bahwa ia pernah mencoba masuk Universitas namun gagal sebanyak 3 kali, padahal ia sudah berusaha dengan sangat keras. Jack Ma tidak pernah bermimpi menjadi PhD. Jadi ia menasihati bahwa siapapun yang sekarang sedang mencoba namun gagal berkali-kali untuk jangan menyerah karena Universitas Hongkong akan menerimamu. Ia juga mengatakan seorang enterprenuer sejati tidak hanya tahu bagaimana menghasilkan uang, tetapi juga bagaimana membelanjakan uang.
“Ketika kamu memiliki $ 1 juta, itu adalah uangmu, ketika kamu memiliki $ 10 juta, mungkin masalahnya muncul, ketika kamu memiliki $ 100 juta, saya pikir itu bukan uang kamu. Itulah kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada kamu bahwa mereka percaya kamu dapat membelanjakan uang dengan lebih baik, kamu dapat menggunakan uang itu dengan lebih baik.”
Enterpreneur sejati menghasilkan uang dengan memecahkan masalah sosial bagi yang lain menurut Jack Ma. Dan di antara banyak tantangan, yang menjadi tantangan terberat adalah tentang pendidikan bahkan Universitas terbaik pun menghadapi tantangan yang sama. Yaitu dimana kita harus mengubah sistem pendidikan dengan mengajarkan kepada anak-anak bagaimana untuk mengalahkan mesin, mesin tidak akan bisa mengalahkan manusia karena mesin hanya memiliki chip, tapi manusia memiliki hati.
Menurut Jack Ma, di masa depan bukan lagi tentang berkompetisi pengetahuan, melainkan tentang berkompetisi kreatifitas, sebuah kompetisi imajinasi. Ini adalah kompetisi belajar, kompetisi berpikir secara independen. Jika berpikir seperti mesin, maka akan menjadi masalah.
Pada 20 tahun yang lalu kita membuat manusia menjadi seperti mesin. Pada 20 tahun kedepan mesin akan terlihat seperti manusia. Jadi di masa depan bukan digerakkan oleh pengetahuan, tapi digerakkan oleh kearifan dan pengalaman. Di masa lalu, digerakkan oleh pengetahuan, digerakkan oleh manufaktur. Di masa depan, digerakkan oleh kreatifitas. Jadi tantangan itulah yang akan menjadi fokus dunia sekarang.
Semoga kita semakin terinspirasi menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Semangat!
Leave a Reply